ardiz

Saturday, June 10, 2006

Konflik merupakan bagian dari sesuatu kehidupan di dunia yang kadang-kadang tidak dapat dihindari. Konflik umumnya bersifat negatif, karena pengertian konflik itu sendiri ada kecenderungan mengandung arti bahwa antara pihak-pihak yang terlibat konflik itu, mereka “saling bertentangan” dan berusaha untuk saling meniadakan atau melenyapkan. Dalam hal ini yang berseberangan dianggap sebagai lawan atau musuh. Berbeda dengan rivalitas, meskipun ada kecenderungan untuk saling mengalahkan, namun tidak mengarah kepada saling meniadakan. Dalam hal ini yang berseberangan dianggap sebagai saingan atau kompetitor saja, bukan musuh yang harus dilenyapkan.
Namun demikian, ada pendapat yang mengatakan bahwa konflik dianggap tetap berguna bahkan dibutuhkan, apalagi karena ia memang merupakan bagian dari keberadaan kita. Namun bagaimanapun, penulis tetap berpendapat bahwa konflik betapapun kecilnya tetap berpengaruh negatif dan kalaulah ada manfaatnya itu sangatlah kecil. Berbeda dengan kompetisi, konflik cenderung lebih lambat memacu perubahan ke arah kemajuan, sementara kompetisi lebih cepat memicu perubahan ke arah yang lebih maju. Meskipun dari skala kecil (mikro) antar pribadi misalnya hingga skala yang lebih besar (makro) yaitu antar kelompok, organisasi, masyarakat dan negara, semua bentuk hubungan manusia (sosial, ekonomi, politik, agama, budaya, kekuasaan dan lain sebagainya) mengalami perubahan (pertumbuhan, kemajuan maupun kemunduran) baik melalui kerjasama, rivalitas maupun konflik.
Minnery mendefinisikan konflik sebagai interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan dimana setidaknya salah satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut (Minnery 1985, hal. 35). Berbagai perbedaan pendapat dan konflik biasanya dapat diselesaikan tanpa kekerasan dan sering menghasilkan situasi yang lebih baik bagi pihak-pihak yang terlibat. Namun, tidak jarang kekerasan juga digunakan dalam usaha menyelesaikan konflik. Sayangnya, tindakan kekerasan seperti itu justru akan memperkeruh konflik itu sendiri.
Konflik, dalam arti yang mudah dipahami dapat didefinisikan sebagai perbedaan pendapat, kepentingan atau tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai obyek yang sama dan membawa kepada perpecahan. Taquiri dalam Newstrom dan Davis (1977) juga menyatakan bahwa konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan, sebagai akibat dari berbagai keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua atau lebih pihak secara berkelanjutan. Walaupun definisi-definisi konflik yang dinyatakan tersebut memberi pengertian negatif, namun terdapat juga konflik yang bermanfaat yaitu konflik yang mendorong kemajuan organisasi dan memperbaiki tahap pencapaian organisasi. Dalam hal ini berarti konflik bermakna sebagai sumber perubahan yang progresif kepada organisasi. Konflik dikatakan bermakna negatif atau tidak bermanfaat ketika konflik tersebut berdampak pada kemunduran sistem, kehancuran fisik dan menghalangi unsur-unsur positif dalam pencapaian tujuan organisasi, masyarakat maupun negara.
Sumber-sumber konflik di dunia ditinjau dari obyek atau materi konflik yang “diperebutkan”, tentulah sangat beragam tergantung di bidang atau di sektor mana konflik itu terjadi. Konflik bisa terjadi dalam berbagai bidang misalnya di bidang hukum, ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan lain-lain. Sedangkan sumber-sumber konflik di dunia ditinjau dari subyek atau pelaku konflik yang “memperebutkan” obyek atau materi yang sama, tentulah sangat beragam tergantung kelompok manusia maupun organisasi apa, dimana, latar belakangnya bagaiman dan lain sebagainya.
Sebagai contoh sumber konflik di bidang politik, hukum dan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, maka kebijakan umum (public policy) maupun kebijakan pemerintah (government policy) merupakan sumber konflik yang utama. Kebijakan publik yang berarti suatu hal yang akan dikerjakan atau sebuah larangan yang dibuat oleh pemerintah, sering menimbulkan persoalan sampai menjadi sebuah konflik. Timbulnya konflik dari sebuah kebijakan dapat terjadi dikarenakan karena adanya pihak-pihak dalam penentuan kebijakan tersebut tidak menampung aspirasi (mengakomodir) kepentingan semua pihak. Atau dengan kata lain ada pihak-pihak yang tidak puas dengan kebijakan umum pemerintah tersebut.
Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan mendasar yang berupa perbedaan kepentingan atau tujuan dari pihak-pihak yang terlibat konflik tersebut. Konflik bisa terjadi antar individu, antara individu dengan kelompok, antar kelompok dalam masyarakat, antar masyarakat dalam suatu negara, antara masyarakat dengan negara, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, antar suku bangsa, antar pemeluk beragama, antara negara dengan kelompok illegal, bahkan antara negara dengan negara dan lain sebagainya.
Untuk Edisi Kedua Kumpulan Abstrak Seputar Konflik di Indonesia yang terbit pada bulan Agustus 2005 ini, sebagian besar memfokuskan pada konflik yang terjadi sebagai akibat adanya berbagai macam perbedaan kepentingan dalam menjalankan hubungan internasional antar bangsa di dunia. Sedangkan bentuk-bentuk konflik lainnya seperti konflik agama, konflik ideologi, politik dan lain sebagainya, kalaulah dapat didefinisikan itu hanyalah bersifat mendekati fakta di lapangan. Hal itu juga masih bersifat relatif, dalam arti bahwa konflik agama bisa dicontohkan mempunyai beberapa definisi. Pertama, konflik agama didefisnisikan sebagai konflik antar ajaran agama -meskipun tentu ada pendapat lain yang berbeda-, misalnya Islam konflik dengan Kristen, Islam konflik dengan Hindu, Kristen Protestan konflik dengan Kristen Katolik, Kristen Konflik dengan Yahudi dan lain-lain. Namun, konflik agama juga dapat didefinisikan sebagai konflik antar pemeluk agama, bukan ajaran agamanya. Konflik antar pemeluk beragama tidak hanya terjadi antara pemeluk Islam dengan pemeluk Kristen, tetapi tidak jarang terjadi antar pemeluk agama yang sama juga terjadi konflik, seperti Islam Suni dan Syiah misalnya.
Kemudian, jika kita mau mendefinisikan konflik antar negara pun, kadang kita juga belum tentu mendapatkan definisi secara mutlak. Sebut saja misalnya konflik antara negara Irak dengan AS, bisa jadi benar bahwa konflik Irak – AS didefinisikan sebagai bentuk peperangan antara pemerintah Irak dengan pemerintah AS. Namun, ketika sekarang pemerintah Irak justru bekerjasama dengan pemerintah AS, maka definisi pertama yang semula benar menjadi tidak benar dan perlu diralat. Konflik di Irak sekarang sangat komplek, sebut saja misalnya konflik antara kelompok Suni dengan Syiah, konflik antara kaum perlawanan Irak dengan pemerintah Irak bentukan AS dan lain sebagainya. Jadi dapat dikatakan bahwa definisi konflik di dunia internasional sangat banyak ragamnya ditinjau dari sisi bentuk, jenis, sumber-sumber konflik dan dampak yang ditimbulkannya.
Untuk itulah memahami anatomi dan peta konflik sama halnya memahami bagaimana indahnya menjalani hidup di dunia secara damai bersama-sama dengan berbagai kelompok dan bangsa lain yang berbeda.

Kang Es Ef got lighted up on 8:54 AM



| Untuk Istriku |



Semoga engkau menjadi cahaya hidupku Dan senyummu selalu mengisi hari hariku yang tersisa Engkaulah yang paling spesial dalam hidupku kekasih

| Diriku |

Kang Es Ef
Sang Pemimpi
Ketika matahari terlalu terik untuk dihalau dan badai terlalu deras untuk dihalang.Disaat itulah kita harus berpikir ulang untuk maju dan hancur bersama debu atau mundur dan bergabung bersama para pecundang.


Manusia menjadi ideal dengan mencari serta memperjuangkan umat manusia,dan dengan demikian dia menemukan Tuhan.
( Ali Syari'ati )

| Temen |

PUK Musashi
FSPMI
Kang SF
Sastro Edan
Diskusi Buruh
Blogger






  • HOME

  • | Arsip |

    Pada Sepi Tiba
    Mimpi Itu
    Krisis Kedaulatan
    Pandangan Sam Ratulangi
    Telinga Pemimpin
    Buruh Kekuatan Politik
    Memahami Konflik Dunia
    NGO Dan Gerakan Buruh
    Menata Ulang Gerakan Buruh
    Gerakan Buruh ditengah Globalisasi Produksi
    Dilema Seorang Aktivis Buruh
    Kesamaan Islam dan Sosialisme
    Sekilas Raperda Ketenag Kerjaan
    Benalu Kebijakan
    GIE
    SYARI'ATI
    Buruh Indonesia,Nasibmu
    Anda memilikinya,gunakanlah

    |BUKU TAMU|

    Klik Aja

    | search engine |

    Google

    |



    Hari ini aku lihat kembali Wajah-wajah halus yang keras Yang berbicara tentang kemerdekaaan Dan demokrasi Dan bercita-cita Menggulingkan tiran Aku mengenali mereka yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi Kawan-kawan Kuberikan padamu cintaku Dan maukah kau berjabat tangan Selalu dalam hidup ini?

    Soe Hok Gie