ardiz

Sunday, January 07, 2007

Menjerit ku dalam keterpasungan nurani.Jiwa berkelana mencari keadilan yang telah mencair dan menguap entah kemana.Si miskin bukan lagi mereka yang perlu dimanusiakan.Buruh tegar dalam ratapan mencari keadilan yang telah terbang bersama bayangan sang awan.
Pekik jerit tertahan dalam hati tak mampu bersuara.Ingin kumenangis namun ku seorang pria.Raut sedih dan sedikit tetesan air mata serta seulas senyum pahit yang mampu kuhadirkan dihadapan kekasih hati.Kekasihku sakit dengan panas yang teramat tinggi.Ingin kubawa kerumah sakit namun isi saku tak lagi bersahabat.Yang tersisa hanya sedikit uang buat makan lima hari kedepan.Kepanikan dan kesedihan begitu membahana menyeruak dalam dada.Kenapa agar sehat saja sedemikian susah dan mahal buat kami yang papa.
Kami hanya seorang buruh yang telah terhinakan karena susahnya pekerjaan.Demi sedikit nasi tiap hari kami harus rela diam mendapat perlakukan yang tak mengenakkan.Masih untung jika kami dimanusiakan.Walau perlakuan perbudakan yang sering kami dapatkan.
Itulah potret buruh indonesia yang sudah sedemikian buram.Setelah ketertindasan selama kekuasaan orde baru dengan pengkooptasiannya.Kini di era yang orang bilang reformasi.Dimana serikat buruh begitu menjamur,perlakuan perbudakan belumlah bisa dihilangkan.Ketidak berdayaan ekonomi Indonesia sebagai salah satu penyebabnya.Dan makin parah ketika mental pejabat yang teramat korup begitu dominan dan menguasai pemerintahan.Buruh sebagai bagian rakyat Indonesia dijual sedemikian murah kepada pengusaha asing dengan dalih menjaga tingkat Investasi.Rambu rambu hukum yang sediana untuk menjaga buruh tetap ada statusnya sebagai pekerja hanya menjadi macan kertas yang kelihatan garang redaksionalnya.Namun pada pelaksanaanya tak mampu menjaga buruh berubah menjadi budak.Biarpun pada statusnya pekerja namun perlakuan yang mereka terima tak ubahnya perlakuan kepada budak.Dari tak jelasnya status pekerjanya sampai tak diberikannya jaminan sosial dan kesehatan yang "katanya wajib"menurut UU No 3/92 tentang jamsostek.Bahkan,tak jarang pekerja wanita pada perusahan asing ( terutama Korea ) harus mau menjadi simpanan sang mister jika ingin tetap bekerja.Serta harus tabah ketika sedang hamil akan ditinggalkan begitu saja.Inikah potret buruh Indonesia yang katanya negeri kaya?????????Alangkah nelangsanya engkau.Lalu dimana tanggung jawab pemerintah untuk memberikan kesejahteraan pada warganya.Semakin termangu ku semakin menangis.Yang jika kulakukan entah masih bisakah air mataku keluar.Seiring redupnya sinar mentari hari ini,kian kelam suasana hati menunggu keadilan.Diringi rembulan bundar yang bersinar penuh.Semakin penuh pula tekad hati melawan ketimpangan.
Sore kelabu bumi cikarang.

Kang Es Ef got lighted up on 5:37 PM



| Untuk Istriku |



Semoga engkau menjadi cahaya hidupku Dan senyummu selalu mengisi hari hariku yang tersisa Engkaulah yang paling spesial dalam hidupku kekasih

| Diriku |

Kang Es Ef
Sang Pemimpi
Ketika matahari terlalu terik untuk dihalau dan badai terlalu deras untuk dihalang.Disaat itulah kita harus berpikir ulang untuk maju dan hancur bersama debu atau mundur dan bergabung bersama para pecundang.


Manusia menjadi ideal dengan mencari serta memperjuangkan umat manusia,dan dengan demikian dia menemukan Tuhan.
( Ali Syari'ati )

| Temen |

PUK Musashi
FSPMI
Kang SF
Sastro Edan
Diskusi Buruh
Blogger






  • HOME

  • | Arsip |

    Pada Sepi Tiba
    Mimpi Itu
    Krisis Kedaulatan
    Pandangan Sam Ratulangi
    Telinga Pemimpin
    Buruh Kekuatan Politik
    Memahami Konflik Dunia
    NGO Dan Gerakan Buruh
    Menata Ulang Gerakan Buruh
    Gerakan Buruh ditengah Globalisasi Produksi
    Dilema Seorang Aktivis Buruh
    Kesamaan Islam dan Sosialisme
    Sekilas Raperda Ketenag Kerjaan
    Benalu Kebijakan
    GIE
    SYARI'ATI
    Buruh Indonesia,Nasibmu
    Anda memilikinya,gunakanlah

    |BUKU TAMU|

    Klik Aja

    | search engine |

    Google

    |



    Hari ini aku lihat kembali Wajah-wajah halus yang keras Yang berbicara tentang kemerdekaaan Dan demokrasi Dan bercita-cita Menggulingkan tiran Aku mengenali mereka yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi Kawan-kawan Kuberikan padamu cintaku Dan maukah kau berjabat tangan Selalu dalam hidup ini?

    Soe Hok Gie